Majene, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Majene menggelar rapat kerja dalam rangka penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan Pemilihan Serentak 2024. Acara yang berlangsung di Siwali Parri Room, Dapur Mandar, Jln. Lalampanua, Kecamatan Pamboang ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk jajaran KPU, Bawaslu, Kejaksaan, Kodim 1401 Majene, serta Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dari delapan kecamatan di Kabupaten Majene. (08/01/2025)
Ketua KPU Majene, Munawir S.T., memimpin pertemuan yang juga menghadirkan pemateri diantaranya Kasi Intelijen Kejari Majene, Pasi Intel Kodim 1401 Majene, dan Ketua Bawaslu Majene. Berikut adalah catatan dan poin-poin penting hasil evaluasi:
Kesiapan dan Pengisian Data TPS
Menurut Pasi Intel Kodim 1401 Majene, pelaksanaan Pemilu 2024 secara umum berjalan aman dan kondusif. Namun, ditemukan beberapa TPS di Kecamatan Pamboang, Sendana, Malunda, dan Ulumanda yang masih mengalami kesulitan dalam pengisian data.
Catatan Kejaksaan
Kasi Intelijen Kejari Majene, M. Zaki Mubarak, S.H., memberikan apresiasi atas keberhasilan Pilkada yang berjalan lancar. Namun, pihaknya menyoroti pengelolaan anggaran yang harus lebih sesuai dengan pedoman teknis (MPHD). Dokumentasi dan administrasi kegiatan juga diharapkan lebih terorganisir untuk pertanggungjawaban yang maksimal.
Pengawasan Bawaslu
Ketua Bawaslu Majene, Sofyan Ali, mengungkapkan sejumlah catatan pengawasan, seperti:
• Masih terdapat pemilih yang tidak memenuhi syarat masuk dalam daftar pemilih, serta sebaliknya.
• Kesulitan akses pada aplikasi Sidalih.
• Adanya keterbatasan pengawasan terhadap penyelenggara ad hoc yang kurang terbuka.
• Pelanggaran netralitas ASN, dengan 31 kasus ASN diduga tidak netral.
• Beredarnya akun anonim yang menyebarkan berita bohong dan ujaran kebencian selama kampanye.
•
Problem Klasik Pemilu
Masalah tradisional seperti politik uang, ujaran kebencian, problem daftar pemilih, dan netralitas aparat masih menjadi tantangan besar yang harus dipecahkan dalam pelaksanaan pemilu mendatang.
Semua pihak, baik penyelenggara pemilu, pengawas, maupun institusi pendukung lainnya, diharapkan dapat bersinergi untuk mengatasi kendala yang ada. Dengan langkah konkret dan evaluasi mendalam, diharapkan pelaksanaan pemilu mendatang dapat berjalan lebih lancar dan transparan.
Acara ini diakhiri dengan diskusi interaktif yang menghasilkan beberapa poin rekomendasi untuk pelaksanaan pemilu yang lebih baik di masa depan.
(Rls)